Template by:
Free Blog Templates

Followers

Minggu, 12 Desember 2010

Teen Heroes (sebuah cerita dari saya sengaja dipotong di tempat yang nanggung) p.12

Esok harinya aku bangun cepat dan langsung bersiap-siap. Aku berangkat dengan roti bakar dari kantin asrama di mulutku. Masih sambil mendengarkan musik, aku berjalan langkah demi langkah ke sekolah. Anehnya, pagi ini banyak sekali anak SMA yang berlari terburu-buru melewatiku seperti sudah telat. Ternyata di sekolah ada kejadian hebat. Meteor merah besar kehitaman menghantam lapangan merah yang digunakan untuk sirkuit lari. Kata guru astronomi dan fisika, meteor ini bukan berasal dari sekitar bumi dan tidak hancur tergesek atmosfir. “Lapisan luarnya seperti batu tapi lebih keras dari baja.” Kata guru Fisika, Gilbert 'Ain Stain. “Baiklah teman-teman, demo ekskul akan dilanjutkan, harap tenang...” ketua Organisasi Siswa melanjutkan acaranya. Aku melihat ke atas dan memandang langit biru sampai tiba-tiba muncul sebuah cahaya merah yang berjalan dengan cepatnya dari atas langit menuju sekolah. Makin lama benda itu terlihat makin jelas, aku mulai mengerti kalau benda itu adalah sebuah batu angkasa besar yang sama dengan batu yang ada disebelahku dan langsung berteriak, “Meteor jatuh!!” Tetapi aku tetap diam berdiri disaat yang lain berlarian keluar. Entah mengapa semakin dekat meteor itu semakin aku yakin kita semua akan selamat. 'Jreeeng!!' Tiba-tiba seorang remaja tinggi bertopeng muncul dan memainkan Gitarnya yang mengeluarkan gelombang yang sangat besar. Gelombang suara yang dihasilkannya menggetarkan si meteor sehingga membuatnya semakin rapuh dan semakin rapuh, lalu dia memukulnya dengan gitar itu. Batu merah besar kehitaman itu hancur berkeping-keping dan mengeluarkan ratusan bola-bola kecil bercahaya yang terbang lalu menyebar. “Mereka menyebar keseluruh bumi.” Kata sang pahlawan bergitar bertopeng itu padaku. 'Aku sepertinya kenal suaranya', pikirku. Anak bertopeng itu lalu melompat tinggi dan berputar sampai ke atas meteor yang belum hancur. Dia mengeluarkan megaphone besar dari udara kosong dan mulai berbicara. “Hai manusia bumi, termasuk aku karena aku juga manusia bumi. Kami adalah anak-anak terpilih yang akan melindungi kalian semua jadi tenang saja, benar kan bos?” Aku bingung ke mana dia berbicara. “ Sebarkan berita ini keseluruh masyarakat dunia. Aku adalah Music Minister dari Guardians generasi ke-9! Ingat itu! Terima kasih.” Anak bertopeng itu langsung berlari sambil melompati pagar-pagar yang menghalanginya.

0 komentar: