Template by:
Free Blog Templates

Followers

Sabtu, 19 Desember 2009

Teen Heroes (sebuah cerita dari saya sengaja dipotong di tempat yang nanggung) p.2

Tanpa sadar aku sudah ada di depan pintu kelasku. ‘Kok bisa ya?’ Pikirku lagi. Aku tidak tahu kelasku yang mana, kenapa tiba-tiba aku sampai di kelas yang dipintunya ada kertas list murid, terlebih lagi ada namaku dikertas itu. Aku berniat membuka pintu kelas itu, tapi kenapa nggak bisa? Tiba-tiba seorang anak perempuan berambut pendek berdiri didepan pintu sambil menoleh ke arahku dengan tampang yang berkata “anak bodoh dari mana ini ?” Lalu aku mempersilahkan dia membuka pintu karena malu. “Pintu, buka!” Anak itu teriak seperti memberikan perintah pada pintu itu, dan anehnya pintu itu terbuka. ‘Ternyata gedung ini memang ada apa-apanya,’ pikirku. Selagi melangkahkan kakiku masuk aku menoleh kebelakang dan melihat lantai yang bergerak sendiri yang membawa setiap murid ke kelas mereka masing-masing. Aku tersenyum dan berpikir ‘mungkin aku akan suka sekolah ini.’ Aku langsung mencari mejaku diantara 20 meja yang tersusun rapi, lalu langsung duduk saat menemukannya. Aku duduk sambil terus melihat pintu sambil mendengarkan lagu dari headphone yang terus tertempel di kupingku sejak aku masuk kelas. Kulihat beberapa orang masuk, entah mengapa aku semakin tertarik pada sekolah ini. ‘Kalau sekolahnya istimewa pasti murid-muridnya istimewa juga,’ pikirku. Kulihat beberapa anak satu persatu masuk dengan tampang yang berbeda-beda.


Bel masuk berbunyi tapi aku tak mendengarnya. Tiba-tiba seseorang dibelakang menepuk pundakku. Aku menoleh kebelakang dan melepaskan headphoneku. Ternyata anak perempuan rambut pendek yang tadi. “Bel masuk udah bunyi,” katanya. “Ooh, sori,” jawabku pendek. Dengan muka tak peduli aku kembali memperbaiki posisi dudukku. “Pintu, buka,” terdengar seorang wanita membuka pintu. Dengan santainya aku dan beberapa anak lainnya masih sibuk melakukan pekerjaan sendiri-sendiri. “Pagi anak-anak!!” Seorang wanita berambut panjang yang terurai masuk dan memberi salam pada kita semua. Seisi kelas langsung menyimpan barang masing-masing dan menjawab “pagi bu!” “Karena hari ini hari pertama kalian di SMA ini, jadi hari ini ibu akan menjelaskan tentang sekolah ini dan mengajak kalian berkeliling melihat sekolah.” ‘Ooh, dia wali kelasku ya’ pikirku. “Saya adalah wali kelas kalian, Marie Starling. Ibu berasal dari New York Amerika. Sekarang perkenalkan diri kalian masing berdasarkan urutan bangku dari paling depan. Sebutkan nama panjang, nama panggilan, umur, negara atau kota asal, agama, dan kegemaran kalian.” Untung aku urutan ke-15 dari kelas ini jadi aku santai-santai dulu. Satu-persatu murid berdiri dan memperkenalkan dirinya. Hanya beberapa anak yang kuingat seperti anak dari Australia yang biasa dipanggil Wolvie, seorang anak dari Jepang bernama Ryuu, anak perempuan berkerudung dari Arab Saudi bernama Syifa, dan beberapa anak lainnya. Akhirnya tiba giliranku. Saat aku dipanggil aku langsung berdiri dan memperkenalkan diriku. “Aku Kazuki Kobayashi, bisa dipanggil kazuki, umurku 14 tahun, berasal dari Jepang, aku muslim, aku suka mendengarkan musik dan main game.” Tinggal 5 anak yang belum memperkenalkan diri. Ada 2 orang yang membuatku penasaran, yaitu anak perempuan berambut pendek dibelakangku yang dapat giliran terakhir dan anak laki-laki berjaket yang disebelahnya. Anak berjaket itu bernama Mark dari Washington DC, dan anak perempuan rambut pendek itu bernama Nina dari London. Sesi perkenalan ini akhirnya berakhir.......

3 komentar:

esakudo mengatakan...

Harusnya murid dari Arab Saudi jangan Syifa, Aisyah gitu

ibu mengatakan...

Banyakin percakapannya dong, biar ga sepi.......

Isal mengatakan...

ada yang komen ternyata.....
@esa : terlanjur Syifa.....
@Ibu : okay....